Rabu, 13 Oktober 2010

2. 25% Karyawan Berpotensi Curi Data Perusahaan

WASHINGTON - Sistem keamanan data perusahaan wajib dijaga oleh setiap perusahaan. Pasalnya, data yang berisi informasi-informasi penting perusahaan rawan dicuri.

Tingginya persaingan bisnis, terkadang membuat perusahaan-perusahaan bersaing untuk mengintip 'dapur' perusahaan rivalnya. Banyak cara untuk mencuri data-data tersebut, salah satunya adalah mengambilnya lewat orang dalam perusahaan, alias karyawan perusahaan yang ingin dicuri.

Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan keamanan Cyber-Ark Software, sebanyak 25 persen karyawan suatu perusahaan berpotensi mencuri data-data sensitif perusahaan. Media yang paling sering digunakan untuk mengambil data tersebut adalah USB flash memory.

Penggunaan USB dinilai sangat mudah dan menjadi pilihan utama untuk mentransfer data perusahaan. Demikian Dilansir PCWorld, Senin (30/11/2009).

Selain itu, survei juga mengungkapkan bahwa sebanyak 26 persen karyawan perusahaan menyatakan berani mencuri data perusahaan jika dipecat oleh perusahaan. Sedangkan 24 persen menyatakan berani mengambil data perusahaan jika posisinya diperusahaan tersebut terancam.

Sedangkan 28 persen karyawan diperkirakan baru berani mengambil data setelah menimbang-nimbang dengan posisi baru yang ditawarkan jika ia mencuri data perusahaannya sendiri.

Hasil survei lainnya, menunjukkan bahwa data-data paling penting adalah data-data perusahaan yang memiliki basis pelanggan. Artinya data-data pelanggan sering menjadi incaran perusahaan psaing.

"Perusahaan harus segera membuktikan bagaimana ia mengawasi dan mengontrol akses database, jaringan dan sistem termasuk kepada orang yang memiliki hak istimewa mengaksesnya," kata Adam Bosnian, vice president of products and strategy, Cyber-Ark Software. (ugo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar